Jumat, 31 Mei 2013

Bahasa Arab Dasar 6: Catatan Beda Isim Fi'il

Catatan  Perbedaan  Isim  dan  Fi’il:


1. Suatu kata sudah cukup dikatakan sebagai Isim atau Fi’il apabila telah memiliki salah satu dari tanda yang disebut.
2. Pada ciri Isim, antara tanda “tanwin” dan “alif lam” tidak akan pernah bertemu.
3. Huruf tidak ada ciri khusus. Untuk mengetahuinya harus dihafal.


Perhatian:

Untuk Fi’i l, seringkali ciri-cirinya tidak disebutkan. Cara praktis untuk mengetahuinya adalah dengan menghafal ciri -ciri Isim  dan menghafal macam-macam Huruf.  Apabila tidak termasuk Isim maupun Huruf berarti dia termasuk Fi’il.

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-6-catatan-beda-isim-fiil.html

Rabu, 29 Mei 2013

Bahasa Arab Dasar 5: Ciri-Ciri Fi'il

Ciri-Ciri Fi'il - عَلاَمَاتُ الْفِعْلِ

a. Qad
~
قَدْ  = sungguh, kadang-kadang, hampir
Apabila suatu kata didahului oleh
Qad ~ قَدْ  maka kata tersebut Fi'il.


Firman Allah dalam surah Al-Baqorah ayat 60;


قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ

"Sesungguhnya setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing".  Al-Baqorah: 60
'Alima ~ عَلِمَ didahului oleh Qad ~قَدْ , maka عَلِمَ~ 'Alima  adalah Fi'il.

b
.
  Assiyn ~
اَلسِِّيْنُ =>  Sa~
سَـ  
Apabila suatu kata didahului  oleh 
سَـ ~ Sa = akan maka kata tersebut adalah Fi'il.


Firman Allah dalam surah Ath-Thalaaq ayat 7;
 سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
"Allah akan menjadikan setelah kesulitan itu kemudahan". Ath-Thalaaq:7

سَيَجْعَلُ ~ Sayaj'alu didahului dengan huruf  سَ ~ Sa, maka يَجْعَلُ ~ yaj'alu adalah Fi'il.

c. Saufa ~ سَوْفَ :
Kata yang didahului oleh
سَوْفَ ~ Saufa adalah Fi'il


Firman Allah dalam surah At-Takaatsur ayat 4;

كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ
"Janganlah demikian, kelak kamu akan mengetahui". At-Takaatsur:4

تَعْلَمُوْنَ ~ ta'lamuun didahului oleh  سَوْفَ ~ Saufa maka kata تَعْلَمُوْنَ ~ ta'lamuun adalah Fi'il.


d. Ta' yang disukun ~تْ (Ta' Ta'nits As-saakinah ~ تَاءُ التَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ)

Ta' yang disukun digunakan untuk jenis yang perempuan. Ta' ini diletakkan pada akhir suatu kata.


Firman Allah dalam surah Maryam ayat 18;

قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَـنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيًّا

"Maryam berkata:  sesungguhnya aku berlindung kepada Arrahman darimu jika kamu termasuk orang yang bertaqwa". Maryam: 18


قَالَتْ  di akhiri oleh تْ ~ Ta' yang disukun (Ta' Ta'nits As-saakinah ~ تَاءُ التَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ) maka kata قَالَ ~  adalah Fi'il.


Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-5-ciri-ciri-fiil.html

Bahasa Arab Dasar 4: Perbedaan antara Isim dan Fi’il

Perbedaan antara Isim dan Fi’il
(Al-Farqu Bainal-Ismi Wal Fi'li)

 (الْفَرْقُ بَيْنَ الاِسْمِ وَ الْفِعْلِ) 
  
Untuk dapat mengetahui secara sekilas suatu kata  termasuk Isim atau Fi'il  walau tidak tahu artinya, dapat dilihat dari ciri-ciri kata tersebut.

Disini kita akan membahas masing-masing ciri dari Isim dan Fi'il;



1.  Ciri-Ciri Isim ~ عَلاَمَاتُ الاِسْم ~'Alaamaatul Ism

 
a.  Attanwiyn ~ التََّنْوِيْن 

Bila kita menemukan suatu kata dan kata tersebut di tanwin, baik itu dhommahtain(baris depan), fathahtain(baris atas) atau kasrohtain(baris bawah), maka kata tersebut adalah Isim
.


Firman Allah dalam surah Al-baqorah ayat 22:

 فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ


"Maka janganlah kamu menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu padahal kamu mengetahui" - Al-baqorah:22

أَندَادًا harakat terakhirnya fathahtain, maka kata tersebut adalah Isim.


b.  Al-Khafdhu
~
الخَفْض  

Apabila kita menemukan suatu kata dan harakat terakhir nya adalah kasroh maka itu adalah Isim.


Firman Allah dalam surah Alfatihah ayat 1:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang". Al-Faatihah:1 

بِسْمِ ~ bismi;  اللَّهِ~ Allahi ;  الرَّحْمَنِ ~Arrahmani ; dan  الرَّحِيمِ ~ Arrahimi, harakat terakhirnya adalah kasrah, maka kata tersebut adalah Isim.


c.  Al-Alif wal Lam
~
لْأََلِفُ وَاللاَّم :


Apabila kita menemukan suatu kata, yang  awal kata nya bergandengan   alif dengan lam maka kata tersebut adalah Isim.


Firman Allah dalam surah Al-baqorah ayat 1:

 ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ ِفيهِ


"Itu adalah Al- kitab yang tidak ada keraguan didalamnya" Al-baqorah :2

الْكِتَابُ ~ alif dan lam bergandengan diawal kata, maka kata كِتَابُ  adalah Isim.


d. 
Harful Jer ~ حَرْفُ الجَرِِّ  :

Apabila suatu kata didahului salah satu dari huruf-huruf jer, maka kata tersebut adalah Isim.


Firman Allah dalam surah Al-baqorah ayat 42: 

وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ

 "Janganlah kamu mencampur adukkan antara Al-haq dengan Al-bathil". Al-baqorah :42

Kata   لْبَاطِلِ ~ Al-baathil didahului  dengan huruf Jer بِا~bi, menjadi  بِالْبَاطِلِ   Kata لْبَاطِلِ ~ Al-baathil adalah Isim. 

Perhatian:


Ada dua tanda Isim yang tidak pernah akan bertemu selamanya dalam satu kata yaitu  Attanwiyn dan Al-Alif wal Lam. Suatu kata yang  sudah di tanwiyn, maka tidak boleh lagi memakai  Alif dan Lam.



http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-4-beda-isim-fiil.html

Bahasa Arab Dasar 3: Kata = الْكَلِمَةُ ~Al-Kalimah


Kata = Al-Kalimah
الْكَلِمَةُ

Kata = Al-Kalimah  adalah lafadz yang mempunyai makna, di bagi atas tiga kelompok :

1. Al-Ismu(Isim) 
2. Al-Fi'lu(Fi'il) 
3. Al-Harfu(Huruf)

Penjelasan;


1. Al-Ismu(Isim):  yang dimaksud dengan Isim yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut tidak terikat dengan waktu.

Contoh;
  
كِتَابٌ ~ kitaabun = buku
بَيْتٌ ~ baitun= rumah
دِيْنٌ ~ diinun = agama
بَابٌ ~ baabun = pintu
أسْتَاذٌ ~ustadzun = ustadz
شَجَرَةٌ ~ syajaratun = pohon

Isim disebut juga dengan "Kata Benda" 

2. Al-Fi'lu(Fi'il); yang dimaksud dengan Fi'il yaitu kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu.

Contoh:
 نَصَرَ ~ nashara= menolong
كَتَبَ ~ kataba= menulis
ضَرَبَ ~ dharaba = memukul
جَلَسَ ~ jalasa = duduk
قَتَلَ ~ qatala = membunuh
أَكَلَ~ akala = makan

Fi'il juga disebut dengan "Kata Kerja"

 

3. Al-Harfu(Huruf):  yang dimaksud dengan Al Harfu yaitu kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain, baik itu Isim maupun Fi'il.

Al-Harfu yang dikategorikan sebagai Kata(Al-Kalimah) adalah huruf-huruf Ma'any. [Bahasa Arab Dasar 2: Al-Harfu (Huruf)]



Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-3-kalimah.html

Senin, 27 Mei 2013

Bahasa Arab Dasar 2: Al-Harfu (Huruf)


 Al-Harfu(Huruf)
(اَلْحَرْف)


Sebelum mempelajari bahasa Arab kita harus mengenal Huruf(Al-Harfu) nya terlebih dahulu.

Huruf dibagi 2:

I. Huruf  Mabany (Huruf Hijaiyyah)
II. Huruf Ma’any

I. Huruf  Mabany (Huruf Hijaiyyah);  Huruf-huruf yang tidak mempunyai  suatu makna digunakan untuk menyusun kata. 

Huruf Mabany terbagi menjadi 2:
1. Huruf ‘Illah, ada 3 huruf yaitu: ا  ي و
2. Huruf Shahih, seluruh huruf hijaiyah selain: ا  ي و


Gambar: Huruf Hijaiyah


B. Huruf Ma’any yaitu huruf-huruf yang mempunyai makna.

Huruf ma’any terbagi atas beberapa  macam, diantaranya:

1. Huruf Jer yaitu huruf yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasroh.

Diantara huruf-huruf jer adalah:(sebaiknya dihapal);

مِنْ ~ min  = dari
إِلىَ ~ ilaa = ke
عَنْ ~ 'an = dari
عَلىَ ~ 'alaa = atas
فِى ~ fii = di, di dalam
رُبَّ ~ rubba = terkadang
بِ ~ bi = dengan
كَ ~ ka =seperti
لِ li = untuk

2. Huruf Athof yaitu huruf yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lain. 

Diantara huruf-huruf athof adalah;

وَ ~ wa = dan
ثُمَّ ~ tsumma = kemudian
أَوْ ~ au = atau

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-2-alharfu.html

Minggu, 26 Mei 2013

Bahasa Arab Dasar 1: Nahwu Shorof

Bahasa Arab mempunyai beberapa cabang Ilmu, pada kesempatan kali ini akan dibahas dua buah cabang Ilmu dari Bahasa Arab yaitu:


A. Ilmu Nahwu 
B. Ilmu Shorof


A. Ilmu Nahwu ;
Ilmu Nahwu:  adalah ilmu untuk mengetahui hukum akhir dari suatu kata.

Perhatikan contoh sebagai berikut ;

Kalimat 1;
جَاءَرَجُلٌ ~ jaa'a rajulun  = telah datang seorang laki-laki.

Kalimat 2;
رَأَيْتُ رَجُلاً~ ra-aitu rajulan = aku melihat seorang laki-laki.

Kalimat 3;
مَرَرْتُ بِرَجُلٍ ~ marartu bi-rajulin = aku berjumpa dengan seorang laki-laki.

Fokus perhatian kita  pada kata    رَجُلٌ = rajulun  yang mempunyai arti  seorang laki-laki:

Pada kalimat 1;
جَاءَ رَجُلٌ ~ Jaa'a rajulun, 
Perhatikan huruf akhir dari kata tersebut yaitu huruf  lam~
ل
, berharokat dhommah.

Pada kalimat 2;
رَأَيْتُ رَجُلاً~Ra-aytu rajulan,
Perhat
ikan huruf akhir dari kata tersebut yaitu huruf lam~ل  berharokat fathah.

Pada kalimat 3;
 مَرَرْتُ بِرَجُلٍ~Marartu birajulin,
Perhat
ikan huruf akhir dari kata tersebut, huruf lam~
ل, berharokat kasrah.

Kata  rajulun  yang mempunyai arti  seorang laki-laki bisa berharokat dhommah, fathah dan kasrah.

Kapan suatu kata berharokat  dhommah, fathah dan kasrah? Inilah nanti yang akan dipelajari pada Ilmu Nahwu.


B.  Ilmu Shorof ;

Ilmu Shorof : adalah ilmu tentang perubahan suatu kata, sebelum dimasukkan ke dalam suatu kalimat, bisa dengan menambahkan huruf  dan bisa menghilangkan huruf
.

Contoh: 
نَصَرَ ~nashara= menolong dapat berubah menjadi نَاصِرٌ~ naashirun= penolong dan مَنْصُوْرٌ~manshuurun = seorang yang ditolong.

نَصَرَ~ nashara  berubah menjadi  نَاصِرٌ ~ naashirun = penolong.
Perubahannya; diantara  huruf  نَ~nun  dan  huruf صِ~shad  ditambah huruf ا~alif

نَصَرَ~nashara berubah menjadiمَنْصُوْرٌ ~manshuurun = orang yang ditolong.
Perubahannya diantara huruf صِ ~shad  dan ر~ra ditambah  huruf  و~wawu dan diawal ditambah huruf  م ~mim,

Demikian juga dengan perubahan-perubahan kata yang lainnya.  Inilah yang nantinya akan dipelajari pada Illmu Shorof.


 

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-1-nahwu-shorof.html