Al-Idhofah
اَلإِضَافَةُ
اَلإِضَافَةُ
Idhofah adalah bentuk penyandaran antara satu kata dengan kata yang lain
Contoh: 1;
رَسُوْلُ اللهِ ~ Rasuulullahi =utusan ALLAH.
Rasuulullahi tersusun dari dua kata yaitu رَسُوْلُ`~Rasuulu dan اللهِ ~ Allahi.
Awalnya kita mempunyai kata رَسُوْلُ ~ Rasuul yang arti nya utusan.
Utusan siapakah?, maka kata رَسُوْلُ disandarkan kepada yang mengutusnya yaitu اللهِ . Bentuk penyandaran ini dikenal dengan Al-Idhofah.
Kata رَسُوْلُ ~ Rasuul yang hendak disandarkan kepada kata lain disebut dengan Mudhof ~مُضَافٌ .
Lafadz اللهِ adalah kata yang disandari oleh kata lain disebut dengan Mudhofun Ilaih~ مُضَافٌإِلَيْهِ
Contoh: 2
Uraikan:
عَذَابُ الْقَبْرِ~ 'Adzaabul Qabri = azab kubur
عَذَابُ~Adzaabu = azab yaitu Mudhof~ مُضَافٌ
الْقَبْرِ~Al-qabri = kubur yaitu Mudhof Ilaih ~ مُضَافٌإِلَيْهِ
Ketentuan Umum:
Catatan:
1. Mudhof ~مُضَافٌ tidak boleh ditanwin, walaupun tidak menggunakan alif dan lam. Contoh: رَسُوْلُ ~ Rasuulu bukan رَسُوْلٌ ~ Rasuulun
2. Mudhofun Ilaih~مُضَافٌإِلَيْهِ berharkat akhir kasrah walaupun tidak menggunakan huruf jar.
Contoh: اللهِ ~ Allahi.
3. Idhofah terdiri dari Mudhof ~مُضَافٌ dan Mudhofun Ilaih~مُضَافٌإِلَيْهِ, dimana keduanya adalah Isim.
Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-7-idhofah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar