Sabtu, 15 Juni 2013

Bahasa Arab Dasar 12: Ketentuan Isim Agar dapat dibentuk menjadi Jamak Mudzakkar Salim

Ketentuan  Isim 
Agar  dapat dibentuk menjadi Jamak Mudzakkar Salim

Bila kita menemukan suatu kata, maka  kita dapat menjadikankan Jamak Mudzakkar Salim bila memenuhi ketentuan sebagai berikut  dibawah ini:

1. Nama orang
 
Contoh :
Jamak dari nama  مُحَمَّدٌ (Muhammadun) :
Isim mufrad   مُحَمَّدٌ (Muhammadun) ditambah  وْنَ /  يْنَ  menjadi مُحَمَّدُوْنَ/مُحَمَّدِيْنَ(Muhammaduuna/Muhammadiina)

Jamak dari nama  زَيْدُ (Zaidun) :
Isim mufrad زَيْدُ (Zaidun) ditambah  وْنَ /  يْنَ   menjadi   زَيْدُوْنَ / زَيْدِيْنَ (Zaiduuna/Zaidiina)

2. Sifat:   Isim tersebut berupa sifat, yang mengikuti  5 wazan(pola) dibawah ini

A. Wazan(pola)  فَاعِلٌ ~Faa'ilun
Apabila suatu kata yang mempunyai mempunyai pola yg mirip dgn  فَاعِلٌ ~Faa'ilun maka  bisa dibentuk menjadi Jamak  Mudzakkar Salim.  Yang perlu diperhatikan dari wazan ini  yaitu harokatnya  harus sama.

كَاتِبٌ (kaatibun) = seorang sekretaris, mempunyai pola yg sama dgn  فَاعِلٌ ~Faa'ilun
نَاصِرٌ(naashirun) =seorang penolong, mempunyai pola yg sama dgn  فَاعِلٌ ~Faa'ilun

Bila pola nya sesuai dengan wazan  فَاعِلٌ ~Faa'ilun  maka Isim  tersebut dapat dibentuk menjadi Jamak Mudzakkar Salim dengan menambahkan akhiran  وْ نَ  dan  يْ نَ .

Jamak  كَاتِبٌ (kaatibun)  adalah  كَاتِبٌوْنَ (kaatibuuna) dan كَاتِب(kaatibiina)
Jamak  نَاصِرٌ (naashirun) adalah  نَاصِرٌوْنَ (naashiruuna) dan  نَاصِريْنَ (naashiriina)
  
B. Wazan(pola) مُفْعِلٌ ~Muf'ilun

Apabila suatu kata yang mempunyai mempunyai pola yg mirip  مُفْعِلٌ ~Muf'ilun~maka  bisa dibentuk menjadi Jamak  Mudzakkar Salim. Yang perlu diperhatikan dari wazan ini adalah harokat dan kata tambahan diawal kata yaitu  مُ = mu tetap

مُسْلِمٌ (muslimun) = seorang muslim,   mempunyai pola yg sama dgn مُفْعِلٌ ~Muf'ilun
مُفْسِدٌ(mufsidun)=se-org yg berbuat kerusakan, punya pola yg sama dgn مُفْعِلٌ ~Muf'ilun

Bila pola nya sesuai dengan wazan  مُفْعِلٌ ~Muf'ilun  maka Isim  tersebut dapat dibentuk menjadi Jamak Mudzakkar Salim dengan menambahkan akhiran  وْ نَ   dan  يْ نَ .

Jamak  مُسْلِمٌ  (muslimun) adalah  مُسْلِمٌوْنَ (muslimuuna) dan مُسْلِميْنَ(muslimiina)
Jamak  مُفْسِدٌ (mufsidun) adalah  مُفْسِدُوْنَ (mufsiduuna) dan مُفْسِدِيْنَ(mufsidiina)

C. Wazan(pola) مُفْتَعِلٌ ~Mufta'ilun
Apabila suatu kata yang mempunyai mempunyai pola yg mirip dgn مُفْتَعِلٌ ~Mufta'ilun maka  bisa dibentuk menjadi Jamak  Mudzakkar Salim.   Yang perlu diperhatikan harokat, kata tambahan diawal kata  مُ = mu   dan  تَ = ta tetap.

مُجْتَهِدٌ(mujtahidun)=orang yg rajin, bersunguh2, mempunyai pola yg sama dgn مُفْتَعِلٌ ~Mufta'ilun
مُسْتَمِع (mustami'un)=orang yg mendengar dgn setia, berpola yg sama dgn مُفْتَعِلٌ ~Mufta'ilun.

Bila pola nya sesuai dengan wazan مُفْتَعِلٌ ~Mufta'ilun   maka Isim  tersebut dapat dibentuk menjadi Jamak Mudzakkar Salim dengan menambahkan akhiran  وْ نَ dan يْ نَ .

Jamak  مُجْتَهِدٌ (mujtahidun) adalah  مُجْتَهِدٌوْنَ (mujtahiduuna) dan مُجْتَهِديْنَ(mujtahidiina)
مُجْتَهِدٌ + وْنَ/يْنَ  =>  مُجْتَهِدٌوْنَ/مُجْتَهِديْنَ

Jamak  مُسْتَمِع (mustami'un) adalah  مُسْتَمِعوْنَ (mustami'uuna) dan مُسْتَمِعيْنَ (mustami'iina)

D. Wazan(pola)  مُفَاعِلٌ ~Mufaa'ilun
Apabila suatu kata yang mempunyai pola yang mirip dengan مُفَاعِلٌ ~Mufaa'ilun maka  bisa dibentuk menjadi jamak  mudzakkar salim.  Yang perlu diperhatikan harokat dan kata tambahan diawal kata  مُ = mu  tetap. 

 مُنَافِقٌ(munaafiqun)=seorang yg munafik, mempunyai pola yg sama dgn مُفَاعِلٌ ~Mufaa'ilun
مُجَاهِدٌ(mujaahidun)=seorang mujahid, mempunyai pola yg sama dgn مُفَاعِلٌ ~Mufaa'ilun

Bila pola nya sesuai dengan wazan  مُفَاعِلٌ ~Mufaa'ilun maka Isim  tersebut dapat dibentuk menjadi Jamak Mudzakkar Salim dengan menambahkan akhiran  وْ نَ  dan  يْ نَ .

Jamak  مُنَافِقٌ(munaafiqun) adalah  مُنَافِقٌوْنَ  (munaafiquuna) dan  مُنَافِقيْنَ(munaafiqiina)
Jamak  مُجَاهِدٌ(mujaahidun) adalah  مُجَاهِدُيْنَ (mujaahiduuna) dan مُجَاهِدِوْنَ (mujaahidiina)

E. Wazan(pola) مَفْعُوْلٌ ~Maf 'uulun
Apabila suatu kata yang mempunyai mempunyai pola yg mirip dgn مَفْعُوْلٌ ~Maf 'uulun maka  bisa dibentuk menjadi jamak  mudzakkar salim. Yang perlu diperhatikan harokat  dan kata tambahan di awal kata   مَ = ma tetap..

مَقْتُولٌ(maqtuulun)=orang yg dibunuh/terbunuh, mempunyai  pola yg sama dgn مَفْعُوْلٌ ~Maf 'uulun
مَنْصُوْرٌ(manshuurun) = orang yang ditolong, mempunyai  pola yg sama dgn مَفْعُوْلٌ~Maf 'uulun

Bila pola nya sesuai dengan wazan مَفْعُوْلٌ ~Maf 'uulun  maka Isim  tersebut dapat dibentuk menjadi Jamak Mudzakkar Salim dengan menambahkan akhiran  وْ نَ  dan  يْ نَ .

Jamak  مَقْتُولٌ (maqtuulun) adalah  مَقْتُولٌوْنَ (maqtuluuna) dan  مَقْتُوليْنَ(maqtuuliina
Jamak  مَنْصُوْرٌ(manshuurun) adalah  مَنْصُوْروْنَ (mashuuruuna) dan  مَنْصُوْريْنَ(manshuuriina


Apabila kita menemukan suatu kata ia bukan sebagai nama juga bukan sebagai sifat  menurut pola  yang diberikan maka dicurigai  jamaknya adalah jamak taksir.

Contoh:

Seorang rasul = رَسُوْلٌ. Kata ini bukan nama orang dan bukan sifat yang mengikuti  5 pola, maka dicurigai jamaknya adalah  jamak taksir.

Seorang rasul = رَسُوْلٌ( rasuulun), jamak taksirnya  para rasul = رُسُلٌ(rusulun)
Sebuah rumah = بَيْتٌ(baitun) jamak taksirnya banyak rumah = بُيُوْتٌ(buyuutun)
Sebuah kitab = كِتَابٌ(kitaabun) jamak taksirnya  كُتُبٌ (kutubun).
Seorang ustadz = أُسْتَاذٌ(ustaadzun)jamak taksirnya  ُأسَاتِيْذ(asaatiidzu)

Sumber: http://badaronline.com/dasar/pelajaran-dasar-12-ketentuan-jamak.html

Kamis, 06 Juni 2013

Bahasa Arab Dasar 10-11: Pembagian Isim Ditinjau Dari Segi Jumlah Bilangannya

Pembagian Isim
أَقْسَامُ الاِسْم 
Aqsaamul-Ism

Pembagian Isim Ditinjau Dari Segi Jumlah Bilangannya
Taqsiimul Ism Binnadhari Ilaa 'Adadihi

تَقْسِيْمُ الاِسْمِ بِالنَّظَرِ إِلَى عَدَدِه



Isim ditinjau dari segi  jumlah bilangannya dibagi atas tiga:

1. Isim Mufrad
2. Isim Mutsanna
3. Isim Jamak
    3a Jamak muzakkar salim
    3b Jamak muannats salim
    3c Jamak taksir

Uraian:

1. Isim Mufrad adalah Isim yang jumlah bilangannya satu

Contoh:

مُؤْْمِنٌ (mu'minun) = seorang laki-laki mukmin
مُؤْمِنَةٌ (mu'minatun) = seorang perempuan mukmin
كَافِرٌ (kaafirun) = seorang  laki-laki kafir
كَافِرَةٌ (kaafiratun) = seorang perempuan kafir

2. Isim Mutsanna adalah Isim yang jumlah bilangannya dua

Contoh:

مُؤْْمِنَان (mu'minaani ) dan مُؤْْمِنَيْن (mu'minaini) = dua orang laki-laki mukmin
مُؤْمِنَتاَنِ (mu'minataani) dan مُؤْمِنَتَيْنِ (mu'minataini) = dua orang perempuan mukmin
كَافِرَانِ (kaafiraani) dan كَافِرَيْن (kaafiraini ) =  dua orang laki-laki kafir
كَافِرَتاَنِ (kaafirataani) dan كَافِرَتَيْنِ (kaafirataini) = dua orang perempuan kafir

Cara pembentukan Isim Mutsanna dari Isim Mufradnya:
Isim Mutsanna dibentuk dengan menambahkan  alif nun  (ان)  dan ya nun (ين) pada akhir isim Mufrad-nya.

  Rumus: مُفْرَدٌ  + ان / ين (mufrad)

Contoh: Isim Mufrad dirubah menjadi Isim Mutsanna ;

مُؤْْمِنٌ (mu'minun)  ditambah  ان  menjadi مُؤْْمِنَان (mu'minaani
مُؤْْمِنٌ (mu'minun) ditambah  ين  menjadi  مُؤْْمِنَيْن (mu'minaini)
مُؤْمِنَةٌ (mu'minatun) ditambah  ان  menjadi  مُؤْمِنَتاَنِ (mu'minataani
مُؤْمِنَةٌ (mu'minatun) ditambah   ين  menjadi  مُؤْمِنَتَيْنِ (mu'minataini)

كَافِرٌ(kaafirun)  ditambah  ان  menjadi كَافِرَانِ (kaafiraani)
كَافِرٌ(kaafirun)  ditambah ين  menjadi كَافِرَيْن (kaafiraini)
كَافِرَةٌ(kaafiratun) ditambah ان  menjadi  كَافِرَتاَنِ (kaafirataani)
كَافِرَةٌ (kaafiratun) ditambah  ين  menjadi  كَافِرَتَيْنِ (kaafirataini)

3. Isim Jamak adalah Isim yang jumlah bilangannya lebih dari dua

Isim Jamak berdasar jenisnya dibagi tiga:

3a.  Jamak muzakkar salim
3b.  Jamak muannats salim
3c.  Jamak taksir

Penjelasan: 

3a. Jamak Mudzakkar Salim adalah Jamak yang dibentuk dari Isim Mufrad-nya yang digunakan untuk menunjukkan jenis laki-laki. 

Cara Pembentukan Isim Jamak dari Isim Mufradnya.
 

1. Cara pembentukan isim jamak mudzakkar salim adalah dengan menambahkan و ن   (wawu dan nun)  atau  ين (ya dan nun) pada akhir isim mufradnya.
 

Rumus: مُفْرَدٌ  + ون / ين (mufrad)

Contoh:
Isim Mufrad dirubah menjadi  Jamak Mudzakkar Salim;


مُؤْْمِنٌ (mu'minun)  ditambah  ون  menjadi مُؤْمِنُوْنَ (mu'minuuna)
مُؤْْمِنٌ (mu'minun) ditambah  ين  menjadi   مُؤْمِنِيْنَ (mu'miniina)
كَافِرٌ (kaafirun)  ditambah  ون  menjadi   كَافِرُوْنَ (kaafiruuna)
كَافِرٌ (kaafirun)  ditambah  ين  menjadi    كَافِرِيْنَ  (kaafiriina)
  
3b. Jamak Muannats Salim adalah Jamak yang dibentuk dari isim mufradnya yang digunakan untuk menunjukkan jenis perempuan.

2. Cara pembentukan isim jamak muannats salim
adalah dengan  dibuang ta' marbutohnya
(ة) dan ditambah  alif dan ta  (ا ت ) pada akhir isim mufradnya.


Rumus:  مُفْرَدٌ  -  ة  + ا ت

Contoh a:
مُؤْمِنَةٌ (mu'ninatun) dirubah menjadi مُؤْمِنَاتٌ (mu'minaatun)

مُؤْمِنَةٌ, dihilangkan ta' marbutah (ة) dan ditambah huruf alif dan ta' (ات ) menjadi  مُؤْمِنَاتٌ 

Contoh b: كَافِرَةٌ (kaafiratun) dirubah menjadi كَافِرَاتٌ (kaafiraatun)
كَافِرَةٌ , dihilangkan ta' marbutah (ة) dan ditambah huruf alif dan ta' (ات ) menjadi  كَافِرَاتٌ

3c. Jamak Taksir adalah Jamak yang berubah dari bentuk mufradnya, diketahui dengan membuka kamus.

Contoh:

Seorang rasul  = رَسُوْلٌ (rasuulun), Jamak Taksirnya; Para rasulرُسُلٌ (rusulun)
Sebuah rumah = بَيْتٌ (baitun), Jamak Taksirnya; Banyak rumah = بُيُوْتٌ (buyuutun)
Sebuah kitab   = كِتَابٌ (kitaabun), Jamak Taksirnya; Banyak kitab =  كُتُبٌ (kutubun)
Seorang ustadz= أُسْتَاذٌ(ustaadzun), Jamak Taksirnya; Para ustadz =ُأسَاتِيْذ (asaatiidzun)

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-10-isim-mufrod-dan-mutsanna.html
Sumber: http://badaronline.com/dasar/pelajaran-dasar-11-isim-jamak.html

Rabu, 05 Juni 2013

Bahasa Arab Dasar 9: Syibhul Jumlah = Menyerupai Kalimat

Syibhul Jumlah:  adalah rangkaian kata(tersusun dari dua kata atau lebih) yang mirip dengan kalimat(jumlah)  namun ia bukan kalimat(jumlah) karena tidak memenuhi kaedah yang sempurna.
 
Syibhul jumlah terbagi atas dua kelompok(susunan) :

1. Susunan Harful Jer  dan  Isim =    حَرْفُ الجَرِِّاِ  + اِسْم 
2. Susunan Zhorof  dan  Isim =  ظَرْفٌ   +اِسْم    

Keterangan:
1. Susunan Harful Jer dan  Isim =   حَرْفُ الجَرِِّاِ  + اِسْم  


Contoh: مِنَ السُوْقِ
مِنَ السُوْقِ ~ minas suuqi  terdiri dari Harful Jer مِنَ ~min = dari  dan Isim السُوْقِ~assuuq = pasar. Disebut juga dengan susunan Jer dan Majrur ( جَرٌّ  وَ  مَجْرُوْرٌ .)
مِنَ السُوْقِ  ~ minas suuqi = dari pasar, merupakan Susunan Syibhul Jumlah.
مِنَ  ~ min = dari,  Harful Jer (Huruf Jer)
السُوْق ~ As-suuq = pasar yaitu Isim, terdapat ciri Isim diawal kata Alif  dan Lam.
 Isim setelah Huruf Jer   yaitu  السُوْق ~ As-suuq berakhiran kasrah inilah yang disebut Isim Majrur.

Keterangan 2. Susunan Zhorof  dan  Isim =    ظَرْفٌ   + اِسْم

Contoh : أمَامَ المَنْزِلِ
أمَامَ المَنْزِلِ ~ amaamal manzili terdiri dari Zhorof  أمَامَ ~amaama = di depan  dan Isim المَنْزِلِ ~al-manzili  = rumah.   Disebut juga dengan susunan Zhorof  dan Majrur (ظَرْفٌ وَ مَجْرُوْرٌ).
أمَامَ المَنْزِلِ  ~ amaamal-manzili = di depan rumah, merupakan susunan Syibhul Jumlah
أمَامَ ~ Amaama =  di depan, Zhorof
المَنْزِلِ ~ Al-manzili = rumah yaitu Isim terdapat ciri Isim diawal kata Alif dan Lam.
 Isim setelah zhorof  أمَامَ ~ amaama yaitu  المَنْزِلِ~ al-manzili berakhiran kasrah.  ini  disebut dengan Isim Majrur.

Catatan:

ظَرْفٌ~ Zhorof;  adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan keterangan waktu atau tempat;

Contoh: 1
أمَامَ  ~ amaama = di depan
وَرَاءَ ~ waraa-a = di belakang

Zhorof   أمَامَ  dan  وَرَاءَ  disebut dengan  ظَرْفُ الْمَكَانِ~ Zhoroful-makani = Zhorof keterangan tempat.

Contoh: 2
بَعْدَ ~  ba'da = sesudah
قَبْلَ ~ qabla = sebelum
Zhorof   بَعْدَ dan  قَبْلَ  disebut dengan ظَرْفُ الزَّمَانِ ~ Zhorofuz-zamaani = Zhorof keterangan waktu.

http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-9-syibhul-jumlah.html

Minggu, 02 Juni 2013

Bahasa Arab Dasar 8: Kalimat= Al-Kalam = اَلْكَلاَمُ

Kalimat= Al-Kalam
  اَلْكَلاَمُ 
  
Kalimat Al-Kalam(اَلْكَلاَمُ) adalah susunan kata yang tersusun dari dua kata atau lebih yang dapat memberikan faedah yang sempurna yaitu bila diucapkan orang yang mendengar dapat mengerti.

Contoh: a
عَلِيٌّ مَِرْيضٌ ~ 'Aliyyun mariydhun = 'Ali sakit, tersusun dari dua kata;
عَلِيٌّ ~ 'Aliyyun = 'Ali
مَِرْيضٌ ~ mariidhun = sakit
Susunan kata dalam
عَلِيٌّ مَِرْيضٌ~ 'Aliyyun mariidhun = 'Ali sakit,  bila diucapkan orang yang mendengar dapat mengerti.


Contoh: b
رَجَعَ عَلِيٌّ ~ Raja'a 'Aliyyun = 'Ali  telah pulang/kembali, juga tersusun dari dua kata,  bila diucapkan pendengar dapat mengerti dengan kata lain memberikan faedah yang sempurna.

Susunan kata diatas disebut dengan Kalimat= Al-Kalam =  اَلْكَلاَمُ dan disebut juga dengan Al-Jumlah Al-Mufidah ~ الجُمْلَةُ المُفِيْدَةُ   .

Apabila ada susunan kata yang tidak memberikan faedah yang sempurna (walau terdiri lebih dari  tiga kata), susunan kata ini tidak dinamakan sebagai
Kalimat= Al-Kalam =  اَلْكَلاَمُ atau Jumlah Mufidah.

Contoh:

إِنْ رَجَعَ عَلِيٌّ ~ In raja'a 'Aliyyun = Jika Ali telah pulang, tersusun dari tiga kata ; إِنْ ~In=jika; رَجَعَ ~raja'a= telah pulang; dan عَلِيٌّ ~ 'Aliyyun='Ali.
Susunan kata dalam إِنْ رَجَعَ عَلِيٌّ ~ In raja'a 'Aliyyun = jika Ali telah pulang yang mendengar masih menunggu jawaban, ...."Jika Ali telah pulang....terus ngapain?  Ini menunjukkan bahwasanya susunan tersebut tidak sempurna atau tidak memberikan faedah yang sempurna, tidak  dikatakan Kalimat= Al-Kalam =  اَلْكَلاَمُ atau  Jumlah Mufidah.
  
Untuk menyempurnakan menjadi Jumlah Mufidah,  misalnya  kita  tambahkan kata فَأَكْرِمْهُ~fa-akrimhu =maka muliakanlah,  kalimatnya menjadi:
إِنْ رَجَعَ عَلِيٌّ فَأَكْرِمْهُ~ In raja'a 'Aliyyun fa-akrimhu = jika 'Ali telah pulang  maka muliakanlah ia. Susunan kata  ini, bila diucapkan orang yang mendengar dapat mengerti, susunan ini baru menjadi susunan yang sempurna dan memberikan faedah yang sempurna yang dinamakan "Kalimat= Al-Kalam =  اَلْكَلاَمُ disebut juga dengan Jumlah Mufidah".

Untuk selanjutnya Jumlah Mufidah kita sebut dengan Al-Jumlah  atau Kalimat= Al-Kalam =  اَلْكَلاَمُ 






Al-Jumlah dibagi dua:

1. Jumlah Ismiyah
2. Jumlah Fi’liyah

Keterangan:

1. Jumlah Ismiyah: adalah jumlah yang diawali dengan Isim
Contoh: a
عَلِيٌّ  مَِرْيضٌ ~ 'Aliyyun mariydhun = 'Ali sakit
Susunan ini diawali dengan عَلِيٌّ~ 'Aliyyun, Isim, tandanya adalah dhommahtain.
 

Bila kita menemukan suatu kata dan kata tersebut di tanwin, baik itu dhommahtain(baris depan), fathahtain(baris atas) atau kasrohtain(baris bawah), maka kata tersebut adalah Isim.

Sehingga susunan عَلِيٌّ  مَِرْيضٌ ~ 'Aliyyun mariydhun merupakan susunan Jumlah Ismiyah.

contoh: b
مُحَمَّدٌ نَبِيٌّ ~ Muhammadun nabiyyun = Muhammad  seorang nabi.
Jumlah atau Kalimat ini diawali dengan
مُحَمَّدٌ ~ Muhammadun, Isim, tandanya adalah dhommahtain.


Bila kita menemukan suatu kata dan kata tersebut di tanwin, baik itu dhommahtain(baris depan), fathahtain(baris atas) atau kasrohtain(baris bawah), maka kata tersebut adalah Isim
.


Sehingga Jumlah atau Kalimat  مُحَمَّدٌ نَبِيٌّ ~ Muhammadun nabiyyun merupakan susunan Jumlah Ismiyah.

Bila Al-Jumlah(Kalimat) diawali dengan Isim maka Al-Jumlah tersebut adalah  Jumlah Ismiyah.

2. Jumlah Fi’liyah:  adalah jumlah yang diawali dengan Fi’il.

Contoh: a
 ذَهَبَ زَيْدٌ ~ dzahaba Zaidun = Zaid telah pergi.
Jumlah atau Kalimat ini diawali dengan
ذَهَبَ ~ dzahaba= pergi.

 
Menentukan kata
ذَهَبَ ~ dzahaba
= pergi
. 

Cara Pertama : 
Untuk Fi’i l, seringkali ciri-cirinya tidak disebutkan. Cara praktis untuk mengetahuinya adalah dengan menghafal ciri -ciri Isim  dan menghafal macam-macam Huruf.  Apabila tidak termasuk Isim maupun Huruf berarti dia termasuk Fi’il.
ذَهَبَ ~ dzahaba tidak termasuk Isim maupun Huruf berarti dia termasuk Fi’il.
 

Cara Kedua: 
Kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu dinamakan dengan Fi'il.
Kata
ذَهَبَ ~ dzahaba
= pergi
  terikat dengan waktu maka kata tersebut adalah Fi'il.
 
Maka Jumlah atau Kalimat ذَهَبَ زَيْدٌ ~ dzahaba Zaidun  adalah  merupakan susunan Jumlah Fi'liyah.

Contoh: b

رَجَعَ عَلِيٌّ ~ Raja'a 'Aliyyun = 'Ali telah pulang/kembali.
Jumlah atau kalimat ini  diawali  dengan
رَجَعَ ~ raja'a  =pulang/kembali.

  
Menentukan kata  رَجَعَ ~ raja'a  =pulang/kembali.
 

Cara Pertama: 
Untuk Fi’i l, seringkali ciri-cirinya tidak disebutkan. Cara praktis untuk mengetahuinya adalah dengan menghafal ciri -ciri Isim  dan menghafal macam-macam Huruf.  Apabila tidak termasuk Isim maupun Huruf berarti dia termasuk Fi’il.
 رَجَعَ ~ raja'a  tidak termasuk Isim maupun Huruf berarti dia termasuk Fi’il. 

Cara Kedua: 
Kata yang menunjukkan atas suatu makna, dimana kata tersebut terikat dengan waktu dinamakan dengan Fi'il.
Kata  رَجَعَ ~ raja'a  =pulang/kembali terikat dengan waktu maka kata tersebut adalah Fi'il.
 
Maka Jumlah atau Kalimat رَجَعَ عَلِيٌّ ~ Raja'a 'Aliyyun  adalah  merupakan susunan Jumlah Fi'liyah.

Bila Al-Jumlah(Kalimat =Kalam) diawali dengan  Fi'il maka Al-Jumlah tersebut adalah  Jumlah Fi'liyah.

Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-8-jumlah-mufidah.html

Latihan Bahasa Arab Dasar (1): Membedakan Isim, Fi'il, Huruf dan Idhofah

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Latihan Bahasa Arab Dasar (1)
Membedakan Isim, Fiil, Huruf dan Idhofah

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Setiap pelajaran tentunya butuh untuk diulang dan diberikan latihan, maka pada kesempatan kali ini kita posting latihan dari pelajaran-pelajaran yang telah lalu.



1]  التَّوْحِيْدُ إِفْرَادُ اللهِ بِالْعِبَادَةِ~ At-Tauhidu ifradullaahi bil'ibaadah
"Tauhid adalah mengesakan Allah dalam ibadah"

2]  اَلشِّرْكُ صَرْفُ الْعِبَادَةِ لِغَيْرِ اللهِ~Asy-Syirku sharful 'ibaadati lighairillaah 
"Syirik adalah memalingkan ibadah kepada selain Allah "

3] وَالعَصْرِ إِنَّ الإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ~wal'ashri innal insaana lafii khusri   
“Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian…”

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ  [4~qad aflahal mu'minuuna 
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.”

5]  وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ~wa ammaa man khaffat mawaziinuhu faummuhu haawiyah
“Dan barangsiapa yg ringan timbangan(kebaikannya) maka baginya adalah neraka hawiyah”

 Untuk menjawab, silakan review pelajaran ciri-ciri isim dan fi’il pada :

-
Bahasa Arab Dasar 4,5,6: Perbedaan antara Isim dan Fi’il

-Bahasa Arab Dasar 7: Idhofah

Penjelasan: 

1]  التَّوْحِيْدُ إِفْرَادُ اللهِ بِالْعِبَادَةِ ~ At-Tauhidu ifradullaahi bil'ibaadah
"Tauhid adalah mengesakan Allah dalam ibadah"

التَّوْحِيْدُ~At-Tauhidu = Tauhid, Isim. 
Apabila kita menemukan suatu kata, yang  awal kata nya bergandengan alif dengan lam maka kata tersebut adalah Isim.
إِفْرَادُ اللهِ ~ Ifradullahi = mengesakan Allah adalah IDHOFAH.

 إِفْرَادُ~ Ifraadu = mengesakan, yaitu Mudhof
اللهِ~ Allahi = Allah, yaitu Mudhof Ilaih
بِالْعِبَادَةِ ~bil-'ibaadati = dalam ibadah 
باِ~ bi:   Huruf Jer yaitu huruf yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasrah(baris bawah).
الْعِبَادَةِ ~ al-'ibaadati, Isim : yaitu didahului huruf jer yaitu huruf باِ~ bi bersambung dengan alif lam dan diakhiri dengan harakat kasrah(baris bawah).

2]  اَلشِّرْكُ صَرْفُ الْعِبَادَةِ لِغَيْرِ اللهِ ~Asy-Syirku sharful 'ibaadati lighairillaah
"Syirik adalah memalingkan ibadah kepada selain Allah "

اَلشِّرْكُ ~ Asy-Syirk, Isim:  Apabila kita menemukan suatu kata, yang  awal kata nya bergandengan alif dengan lam maka kata tersebut adalah Isim.
صَرْفُ الْعِبَادَةِ ~ syarful 'ibaadati  =memalingkan ibadah, idhofah.
  صَرْفُ ~ sharfu = memalingkan, yaitu Mudhof
الْعِبَادَةِ~ Al-'ibaadati = 'ibadah, yaitu Mudhof Ilaih 
لِغَيْرِاللهِ ~lighairillaah = kepada selain Allah
لِ~ li : Huruf Jer yaitu huruf yang membuat kata setelahnya secara umum berharokat akhir kasrah(baris bawah).
غَيْرِاللهِ: Isim  yaitu didahului huruf Jer yaitu huruf لِ~ li dan diakhiri dengan harakat kasrah(baris bawah).


 3] وَالعَصْرِ إِنَّ الإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ~wal'ashri innal insaana lafii khusri 
“Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian…”

وَالعَصْرِ~ wal'ashri = demi masa
وَ ~wa : Huruf athof yang digunakan untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata yang lain.
العَصْرِ~ Al'ashri :   Isim. Apabila kita menemukan suatu kata, yang  awal kata nya bergandengan alif dengan lam maka kata tersebut adalah Isim.
إِنَّ ~ inna = sesungguhnya, huruf.
 الإِنْسَانَ ~al-insaan= manusia, Isim. Apabila kita menemukan suatu kata, yang  awal kata nya bergandengan alif dengan lam maka kata tersebut adalah Isim.
لَفِي ~lafii =dalam. ل~la  dan فِي ~ fii di sini adalah huruf.
خُسْرٍ ~ khusri = kerugian, Isim, tandanya adalah  kasrah.

4. قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ  ~qad aflahal mu'minuuna 
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman.”

قَدْ ~ qad,   Huruf
أَفْلَحَ ~ aflaha adalah Fi'il, tandanya didahului oleh huruf qad
Apabila suatu kata didahului oleh
qad ~ قَدْ  maka kata tersebut Fi'il.
الْمُؤْمِنُوْنَ ~ Al-Mu'minuun = orang-orang beriman, Isim.
Apabila kita menemukan suatu kata, yang  awal kata nya bergandengan alif dengan lam maka kata tersebut adalah Isim

5]وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ~wa ammaa man khaffat mawaziinuhu faummuhu haawiyah
“Dan barang siapa yg ringan timbangan (kebaikan)nya maka baginya adalah neraka hawiyah”

وَأَمَّا~ wa ammaa = dan adapun.
وَ ~wa adalah huruf dan أَمَّا ~amma juga huruf.
مَنْ ~man =barang siapa, Isim Syarat, tandanya adalah dengan menghapal apa saja isim syarat(akan dibahas waktu akan datang).
خَفَّتْ~khaffat = ringan, Fi'il. Bila suatu kata di akhiri oleh تْ ~ ta' yang disukun(Ta' Ta'nits As-saakinah ~ تَاءُ التَأْنِيْث ِالسَاكِنَةُ) maka kata tersebut adalah  Fi'il.
مَوَازِينُهُ ~ mawaaziinuhu  = timbangan-nya adalah IDHOFAH.
  مَوَازِينُ~ mawaziinu = timbangan, yaitu Mudhof
هُ~hu = nya , yaitu Mudhof Ilaih 
فَأُمُّهُ~fa-ummu-hu = maka baginya. Akan dibahas mendatang.
هَاوِيَةٌ : haawiyatun = neraka hawiyah, Isim, tandanya adalah dhommahtain.  Bila kita menemukan suatu kata dan kata tersebut di tanwin, baik itu dhommahtain(baris depan), fathahtain(baris atas) atau kasrohtain(baris bawah), maka kata tersebut adalah Isim.

Sumber: http://badaronline.com/dasar/latihan-dasar-1-bedakan-isim-fiil-dan-huruf.html