Minggu, 02 Juni 2013

Bahasa Arab Dasar 7: Idhofah


Al-Idhofah
 اَلإِضَافَةُ
Idhofah adalah bentuk penyandaran antara satu kata dengan kata yang lain 

  
Contoh: 1;

رَسُوْلُ اللهِ ~ Rasuulullahi =utusan ALLAH.
Rasuulullahi tersusun dari dua kata yaitu  رَسُوْلُ`~Rasuulu dan اللهِ ~ Allahi.

Awalnya kita mempunyai kata رَسُوْلُ ~ Rasuul yang arti nya utusan.
Utusan siapakah?, 
maka kata  رَسُوْلُ disandarkan kepada yang mengutusnya yaitu  اللهِ .  Bentuk penyandaran ini dikenal dengan Al-Idhofah.  


Kata رَسُوْلُ ~ Rasuul   yang hendak disandarkan kepada kata lain disebut dengan  Mudhof ~مُضَافٌ .

Lafadz  اللهِ  adalah kata yang disandari oleh  kata lain  disebut dengan Mudhofun Ilaih~ مُضَافٌإِلَيْهِ  

Contoh: 2 
 Uraikan:
 
عَذَابُ الْقَبْرِ~ 'Adzaabul Qabri = azab kubur
 عَذَابُ~Adzaabu = azab yaitu Mudhof~  مُضَافٌ
الْقَبْرِ~Al-qabri = kubur yaitu Mudhof Ilaih ~  مُضَافٌإِلَيْهِ


Ketentuan Umum:

Catatan:
1.   Mudhof ~مُضَافٌ   tidak boleh ditanwin, walaupun tidak menggunakan alif dan lam. Contoh:  رَسُوْلُ ~ Rasuulu bukan  رَسُوْلٌ ~ Rasuulun
2.  Mudhofun Ilaih~مُضَافٌإِلَيْهِ  berharkat akhir kasrah  walaupun tidak menggunakan huruf jar.
Contoh:  اللهِ ~ Allahi.
3.  Idhofah terdiri dari Mudhof ~مُضَافٌ  dan  Mudhofun Ilaih~مُضَافٌإِلَيْهِ, dimana keduanya adalah Isim.


Sumber: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-7-idhofah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar