الفِعْلُ المُعْرَبُ والفِعْلُ المَبْنِي
Al-Fi'lu Al-Mu'robu Wal Fi'lu Al-Mabnii
1. Fi’il Mu’rob:
Fi’il mu’rob adalah Fi’il yang dapat berubah keadaan akhirnya karena adanya perbedaan letak dalam suatu kalimat.
Contoh:
يَكْتُبُ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ ~ yaktubu Muhammadun ad-darsa = Muhammad mencatat pelajaran
لَنْ يَكْتُبَ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ ~ lan yaktuba Muhammadun ad-darsa = Muhammad tidak akan mencatat pelajaran
لَمْ يَكْتُبْ مُحَمَّدٌ الدَّرْسَ ~ lam yaktub Muhammadun ad-darsa = Muhammad tidak mencatat pelajaran
Pembagian I'rob pada fi'il terbagi atas 3 bahagian:
a. Rafa', Fi'il yang i'robnya Rafa' disebut dengan Fi’il Marfu’
b. Nashob, Fi'il yang i'robnya Nashob disebut dengan Fi’il Manshub
c. Jazm, Fi'il yang i'robnya Jazm disebut dengan Fi’il Majzum
Keterangan:
a. Fi’il Marfu’ adalah; Fi’il yang keadaan akhirnya mempunyai ciri pokok dhommah.
Contoh:
يَكْتُبُ ~ yaktubu = sedang/akan mencatat
يَجْلِسُ ~ yajlisu = sedang/akan duduk
يَفْهَمُ ~ yafhamu = sedang/akan memahami
b. Fi’il Manshub adalah; Fi’il yang keadaan akhirnya mempunyai ciri pokok fathah.
Contoh:
لَنْ يَكْتُبَ ~lan yak-tuba = tidak akan mencatat
لَنْ يْجْلِسَ ~lan yaj-lisa = tidak akan duduk
لَنْ يَفْهَمَ ~lan yaf-hama = tidak akan memahami
c. Fi’il Majzum:
Fi’il majzum adalah; Fi’il yang keadaan akhirnya mempunyai ciri pokok sukun.
Contoh:
لَمْ يَكْتُبْ ~lam yaktub = tidak mencatat
لَمْ يَجْلِسْ ~lam yajlis = tidak duduk
لَمْ يَفْهَمْ ~lam yafham = tidak memahami
Sumber Link: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-32-fiil-murob-mabni.html
2. Fi’il Mabni:
Fi’il mabni adalah fi’il yang keadaan akhirnya selalu tetap dan tidak mengalami perubahan
Kelompok Fi’il Mabni;
a. Fi’il Madhi :
Contoh:
كَتَبَ مُحَمَّدٌ الرِّسَالَةَ ~kataba Muhammadun ar-risaalata = Muhammad telah menulis surat itu
مَا كَتَبَ مُحَمَّدٌ الرِّسَالَةَ ~maa kataba Muhammadun ar-risaalata = Muhammad tidak menulis surat itu
b. Fi’il Amr
Contoh:
اُكْتُبْ هَذَا الدَّرْسَ ~ uktub hadzad darsa = Tulislah pelajaran ini
يَا أَخِيْ اُكْتُبْ هَذَا الدَّرْسَ ~ yaa akhiy uktub hadzad darsa = Wahai saudaraku tulislah pelajaran ini
c. Fi’il Mudhori’ yang bersambung dengan nun niswah atau dengan nun taukid.
-Nun Niswah adalah nun yang terdapat dalam suatu fi’il untuk menunjukkan jenis perempuan yang keadaannya berharokat fathah. Terdapat pada Fi'il Mudhori': َيَكْتُبْنَ ~yaktubna dan تَكْتُبْنَ ~taktubna
Contoh:
الْمُسْلِمَاتُ يَكْتُبْنَ الرِّسَالَةَ ~al-muslimaatu yaktubna ar-risaalata = Para muslimah sedang menulis surat
الْمُسْلِمَاتُ لَنْ يَكْتُبْنَ الرِّسَالَةَ ~al-muslimaatu lan yaktubna ar-risaalata = Para muslimah tidak akan menulis surat
-Nun Taukid: adalah huruf nun yang bersambung dengan suatu Fi’il yang berfungsi sebagai penguat makna Fi’il.
Contoh:
أَ تَسْمَعَنَّ الأَذَانَ؟ ~ Atasma'anna al-adzaana? = Apakah kamu benar-benar mendengar adzan?
ألَمْ تَسْمَعَنَّ الأَذَانَ؟ ~Alam tasma'anna al-adzaana? = Apakah kamu benar-benar tidak mendengar adzan
Catatan:
I’rob suatu kata ada 4 macam, yaitu rofa’, nashob, jar, dan jazm. Untuk isim hanya terdiri dari i’rob rofa’, nashob dan jar serta tidak ada i’rob jazm. Untuk fi’il hanya terdiri dari i’rob rofa’, nashob dan jazm serta tidak ada i'rob jar.
Semua fi’il mudhori’ adalah termasuk fi’il mu’rob, kecuali apabila bersambung dengan nun niswah atau nun taukid.
Sumber Link: http://badaronline.com/dasar/bahasa-arab-dasar-33-fiil-mabni.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar